21 August 2010

Perkembangan bicara dan bahasa pada anak usia 0-36 bulan

By Yuni "Dee" at August 21, 2010
Dari artikel Keri Spielvogle, M.C.D., CCC-SLP

Bayi mulai belajar bahasa sejak hari pertama dilahirkan. Walaupun bayi belum menggunakan bahasa yang berarti sampai kira-kira berusia 10-12 bulan, mereka bisa mengkomunikasikan apa yang mereka mau/perlukan dengan berbagai macam cara. Jadi sebenarnya, apa yang anak-anak sudah tahu pada usia dini? Gunakanlah informasi berikut untuk membantu Anda mengerti tahap perkembangan bicara dan bahasa anak.

Apakah semua anak-anak sama?

Sama sekali tidak! Anak-anak berkembang dengan laju pertumbuhan yang berbeda-beda dan banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Karena itu, janganlah berpegang sepenuhnya dari informasi berikut untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Pakailah informasi ini hanya untuk panduan umum.



Umur dan Perkembangan Bahasa

Anak usia 1-6 bulan

Pada tahap ini, bayi berkomunikasi terutama dengan menangis dan bahasa tubuh. Mendekati usia 6 bulan, Anda bisa melihat perkembangan di permainan suara atau ocehan bayi (babbling). Bahasa penerimaan (receptive language) atau apa yang bisa dimengerti bayi, mulai berkembang pada usia ini. Perkembangan awal tentang bunyi (phoneme development) juga dimulai saat ini.

Menangis – digunakan oleh bayi untuk mengungkapkan kebutuhannya pada saat itu. Anak-anak menggunakan level ketinggian suara dan kekerasan suara yang berbeda untuk memberitahu pesan yang yang berbeda, misalnya lapar, tidak nyaman, sakit, ingin digendong, atau mengantuk.

Bahasa tubuh – merupakan bentuk komunikasi non-verbal, atau pengungkapan keinginan/kebutuhan tanpa menggunakan kata-kata. Pada saat ini, bahasa tubuh meliputi mengangkat lengan dan kaki, menolehkan kepala, tersenyum, dll.

Receptive language – dimulai dengan kemampuan mengenali suara orang, yang umumnya membuat bayi merasa nyaman. Mereka juga mulai menolehkan kepala ke arah suara-suara dan tersenyum. Seiring mereka tumbuh, mereka bisa merasakan perasaan si pembicara dari nada suara, terutama jika si pembicara sedang marah.

Phoneme development (perkembangan bunyi) – bunyi-bunyi vokal (a,i,u,e,o) adalah yang umumnya pertama digunakan anak-anak. Anda akan mulai mendengar perkembangan awal bunyi konsonan, misalnya konsonan yang dibuat di bagian belakang mulut (/k/ atau /g/). Mendekati tahap akhir periode ini, Anda bisa mengenali kombinasi konsonan dan vokal.


Anak usia 7-12 bulan

Ada sedikit perkembangan pada jangka waktu ini dan Anda bisa mulai mengenali anak meniru pola bicara Anda. Bahasa tubuh berkembang menjadi berarti dan sosial. Ocehan bayi meningkat walaupun anak masih menangis seiring dengan bahasa tubuh sebagai cara utama untuk berkomunikasi. Phoneme development berlanjut dengan penambahan lebih banyak kombinasi konsonan dan vokal, lalu awal dari bicara yang mengandung arti.

Ocehan bayi (babbling) – Ketika mendekati 12 bulan, babbling berubah menjadi kata-kata yang lebih mempunyai arti. Anak mulai menggunakan ungkapan yang mirip kata-kata untuk menamai benda. Jika kata-kata ini digunakan secara konsisten, bisa dianggap sebagai kata-kata yang mempunyai arti.

Receptive language – Anak mulai mengerti bahwa benda mempunyai nama dan akan melihat atau mengarah ke benda yang disebutkan. Walaupun receptive languange-nya meningkat, anak tetap bergantung penuh pada isyarat-isyarat non-verbal dari pembicara untuk mengerti. Mendekati 12 bulan, anak mampu mengikuti perintah-perintah sederhana dan mengenali namanya sendiri serta beberapa bagian tubuh seperti mata, hidung, mulut, dll.

Phoneme development – seiring dengan bunyi /k/ dan /g/, Anda mulai mendengar lebih banyak bunyi yang dibuat di bagian depan mulut (b, p, m, n) dikombinasi dengan bunyi vokal. Anak-anak juga bermain dengan suara, atau mengkombinasi konsonan dan vokal dengan pola mengulang.


Anak usia 13-36 bulan

Pada masa ini, perkembangan bahasa anak meningkat dengan pesat. Ocehan bayi berubah menjadi kata-kata berarti dan perkembangan bunyi berlanjut. Receptive language mereka berkembang dengan pesat sekali.

Babbling/kata-kata berarti – Di awal fase ini, anak-anak mencampur-adukkan kata-kata dengan ocehan. Mendekati akhir fase ini, kosa kata anak berkembang hingga meliputi 200 kata. Anak-anak juga mampu menamai benda-benda umum dan menggabungkan 2-3 kata menjadi suatu kalimat.

Receptive language – di awal tahap ini, anak bisa mengerti dan menunjuk benda-benda umum jika disuruh. Kemampuan ini meningkat meliputi benda-benda yang sedang tidak dilihat oleh anak. Menuju bulan ke-36, anak bisa mengikuti perintah 2 tahap. Kemampuan ini meningkat cepat, diiringi perkembangan bahasa ekspresif (mengungkapkan) yang lebih lambat sampai kira-kira usia 3-4 tahun.

Phoneme development – seperti receptive language, phoneme development meningkat cepat di fase ini. Anda mulai mendengar bunyi “n,t,d,h,k, dan g”. Pola bicara bisa meliputi penggunaan konsonan /r/ digantikan dengan /w/. Ini adalah normal dan terjadi karena anak belum mengembangkan konsonan /r/.


Seperti dikatakan di atas, gunakanlah informasi ini hanya untuk panduan umum. Konsultasikan dengan terapis wicara, guru, atau dokter jika Anda melihat perkembangan bicara dan bahasa anak terlambat. Tetap harus diingat setiap anak tumbuh dengan laju perkembangan yang berbeda. Tetaplah menikmati waktu yang menyenangkan bersama anak Anda.



http://angel-s-wing.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

Kalau ada pertanyaan, usul/saran, atau komentar yang terkait dengan postingan-postingan saya, silakan tinggalkan pesan Anda disini.

 

Never Stop Learning Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by New Baby Shop